

Middle Child Syndrome adalah teori bahwa anak tengah merasa diabaikan dibandingkan dengan anak sulung dan bungsu. Hal ini karena orang tua sering dihipotesiskan untuk lebih memperhatikan anak sulung dan bungsu (Dodgson, 2017). Akibatnya, anak-anak tengah tumbuh dengan perasaan diabaikan dan diremehkan (Miller, 2018). Mereka mungkin juga mengalami harga diri yang rendah dan memiliki kebutuhan yang rendah untuk berprestasi (Ashby, LoCicero, & Kenny, 2003).
Apakah Sindrom Anak Tengah itu nyata?
Sindrom anak tengah bisa menjadi hal yang nyata dalam dinamika keluarga dan lingkungan yang melanggengkannya. Seperti dibahas di atas, urutan kelahiran bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan pengalaman dan kepribadian anak. Seorang individu dapat menjadi anak tengah dan memiliki hubungan yang sama sekali berbeda dengan anggota keluarga mereka dan pertemuan dalam hidup mereka. Tidak semua anak tengah merasa diabaikan dan diabaikan, seperti yang ditunjukkan oleh sindrom anak tengah. Namun, ini berlaku ketika lingkungan dan dinamika keluarga memfasilitasi kesan bahwa anak tengah kurang dihargai.
Dalam beberapa keadaan, anak sulung atau bungsu juga dapat mengalami pengalaman seperti itu. Meskipun mereka secara stereotip menerima banyak perhatian dari orang tua, ini mungkin tidak selalu benar. Anak-anak ini mungkin mengalami pengabaian dan hubungan yang kurang bermakna dengan orang tua mereka dalam situasi tertentu. Di beberapa keluarga, anak tengah mungkin membutuhkan lebih banyak perawatan. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi medis atau psikologis. Orang tua mungkin menghabiskan lebih banyak waktu untuk mengawasi anak ini dan memberi mereka lebih banyak kasih sayang.
Selain itu, di beberapa budaya, anak-anak dengan jenis kelamin tertentu lebih disukai. Orang tua dari anak-anak tengah dari jenis kelamin yang disukai dapat memprioritaskan kesejahteraan mereka dan lebih terikat dengan mereka. Oleh karena itu, anak sulung dan bungsu mungkin masih mengalami sindrom anak tengah meskipun memiliki urutan kelahiran yang “menguntungkan”. Lembur, mereka dapat menjadi lebih terpisah dari orang tua mereka dan kurang bergantung pada mereka untuk mendapatkan dukungan.
Karakteristik dan Dampak anak dengan middle child syndrome
Saat si anak tengah merasa dikucilkan, diabaikan, dan merasa berbeda dari saudara kandungnya, terdapat beberapa dampak buruk yang bisa ia rasakan. Berikut adalah ciri-ciri anak dengan middle child syndrome:
1. Harga diri yang rendah
Ketika si anak tengah merasa dikucilkan, didiskriminasi, atau bahkan tidak dicintai oleh orangtuanya, ia bisa memiliki harga diri atau self-esteem yang rendah. Hal ini dipercaya dapat mengundang masalah mental lainnya.
2. Takut bersosialisasi
Takut bersosialisasi kemungkinan menjadi salah satu kepribadian anak tengah. Sebab, ketika anak tengah merasa tidak diperhatikan oleh orangtuanya, ia pun bisa merasa takut bersosialiasi dan menarik diri karena beranggapan bahwa dirinya akan diperlakukan sama oleh teman-temannya di luar rumah. Ini merupakan situasi yang sulit karena mereka membutuhkan perhatian, tapi takut akan penolakan.
3. Merasa tidak berguna
Middle child syndrome dapat membuat anak tengah merasa tidak terikat dengan orangtuanya. Hal ini diyakini bisa membuat mereka menyalahkan dirinya sendiri dan merasa tidak berguna. Fakta anak tengah yang satu ini perlu dipahami dan segera diatasi agar dirinya tidak tenggelam dalam perasaan bersalah.
4. Merasa frustrasi
Perlu diingat, middle child syndrome juga bisa membuat anak tengah merasa bahwa dirinya dibeda-bedakan dari saudara kandunganya. Padahal, setiap anak tentu menginginkan rasa kasih sayang dan kepedulian dari orangtuanya. Jika ia merasa dibeda-bedakan dari saudara kandungnya, maka ia bisa menjadi frustrasi, bahkan bersikap agresif.
5. Sering mencari perhatian
Perhatian dari orangtua dan orang di sekitarnya merupakan salah satu kebutuhan dasar dari anak. Namun, sindrom anak tengah dapat membuatnya menuntut perhatian lebih dengan membuat ulah dan meluapkan kemarahannya terhadap hal-hal kecil.
6. Sulit percaya terhadap seseorang
Biasanya, anak-anak akan mulai belajar untuk mempercayai seseorang jika dirinya merasa disayangi. Namun, akibat sindrom anak tengah, anak-anak bisa merasa sulit untuk percaya terhadap seseorang. Akan tetapi, tidak semua anak dengan middle child syndrome akan merasakan hal ini. Ada juga anak tengah yang mudah mempercayai seseorang.
7. Melihat saudara kandungnya sebagai saingan
Middle child syndrome dianggap bisa membuat anak tengah melihat saudara kandungnya sebagai saingan. Hal ini terjadi saat si anak tengah merasa cemburu saat melihat saudara kandungnya mendapatkan perhatian dari orangtuanya. Pada akhirnya, anak dengan middle child syndrome akan melihat saudara kandungnya sebagai saingan yang harus dikalahkan.
Cara membantu anak menghadapi middle child syndrome
Berbagai dampak buruk dari middle child syndrome di atas dapat mengganggu kesehatan mental anak Anda. Selain itu, kondisi ini juga dapat menjadi salah satu alasan kenapa anak kedua selalu diabaikan. Oleh karena itu, Anda tidak boleh membiarkan dirinya menjadi korban dari middle child syndrome. Untuk menghindari masalah ini, ada berbagai cara untuk membuat anak tengah merasa disayangi.
Habiskan waktu bersamanya
Anda bisa menghabiskan waktu bersama anak tengah dengan mengajaknya berbincang atau bermain. Jika perlu, bawalah ia seorang diri untuk liburan bersama Anda. Sisihkanlah waktu spesial untuknya. Perhatian yang diberikan oleh orangtuanya dapat membuat si anak tengah merasa disayangi. Sebab, bagi anak, waktu yang diberikan oleh orangtuanya juga merupakan bentuk kasih sayang yang tak ternilai harganya. Dengan begitu, kesehatan mental mereka tetap terjaga.
Jangan biarkan ia merasa diacuhkan
Saat Anda sedang makan malam atau menghabiskan waktu bersama anak-anak, cobalah libatkan si anak tengah untuk ikut berbincang bersama dan memberikan perhatian untuknya. Cobalah tanyakan bagaimana hari-harinya di sekolah atau minta sarannya mengenai tempat yang harus dikunjungi selama libur sekolah. Pastikan bahwa Anda dan anak-anak yang lain mendengarkan apa yang diucapkan oleh anak tengah. Hal ini juga dapat membuat anak tengah merasa dibutuhkan
Bangun harga dirinya
Ada banyak cara yang bisa dilakukan orangtua untuk membangun harga diri anak tengah, misalnya memuji bakat terpendamnya dan merayakan pencapaiannya di sekolah. Jangan karena anak pertama Anda memiliki prestasi yang luar biasa, Anda jadi lupa terhadap prestasi yang telah ditorehkan olehnya.
Doronglah individualitasnya
Setiap anak memiliki individualitas yang berbeda-beda, termasuk anak tengah. Untuk mendorong individualitasnya, Anda bisa membiarkannya memilih apa yang ia sukai dan menanyakan pendapatnya terhadap hal-hal yang terjadi di lingkungannya. Misalnya, saat Anda mengajaknya untuk belanja, biarkan ia memilih baju yang ia sukai. Hal ini dipercaya dapat membangun rasa yang kuat terhadap dirinya sendiri
Utarakan rasa cinta dan sayang yang Anda punya terhadap anak tengah
Salah satu masalah utama yang dirasakan anak dengan middle child syndrome adalah tidak merasa dicintai dan disayangi. Untuk mengatasinya, Anda perlu untuk mengutarakan rasa cinta terhadap si anak tengah. Pastikan bahwa ayah dan ibunya memiliki rasa cinta yang besar terhadap anak-anaknya, termasuk si anak tengah.
Bantu anak untuk utarakan perasaannya
Jika Anda sudah mengutarakan rasa cinta dan kasih sayang kepada anak, kini giliran dia yang mengungkapkan perasaannya kepada Anda. Psikologi anak tengah dapat diperbaiki saat ia tahu bahwa perasaannya diterima oleh orangtua. Kesepian yang ia alami dapat mereda jika perasaan dan unek-uneknya telah diutarakan. Maka dari itu, orangtua perlu mendukung anak untuk mengutarakan perasaan serta unek-uneknya kepada Anda. Misalnya, saat anak tengah sedang marah-marah. Jadikan ini kesempatan untuk berbicara padanya dan minta ia untuk mengutarakan perasaan yang selama ini mungkin ia pendam.
Mendukungnya secara emosional
Sindrom anak tengah dapat membuat anak tengah merasa diacuhkan. Sebab, orangtua dapat lebih fokus dengan anak pertama maupun anak terakhir. Maka dari itu, Anda perlu mendukungnya secara emosional. Pastikan kepada anak kedua bahwa kesempatannya untuk bermain dengan orangtua akan datang. Tegaskan juga pada anak bahwa rasa cinta dan kasih sayang orangtua kepada anak terus mengalir tanpa henti. Saat sedang menghabiskan waktu bersama anak kedua, tunjukkanlah foto-foto dirinya saat masih kecil. Hal ini dinilai ampuh untuk mendukung sisi emosionalnya.
Jaringan Kecantikan & Kesehatan Momity
Dapatkan berita terbaru di Komunitas Momity
Tanya, Hubungkan, Jawab, dan Pelajari Kecantikan & Komunitas kesehatan
Becoming Momity
Misi kami adalah membantu wanita menjalani kehidupan yang lebih sehat dan bahagia dengan menghubungkan dunia dengan kecantikan dan kesehatan. Anda pada tahap umur berapa pun bisa untuk menjadi anggota Momity hanya dengan sekali klik!
rasakan aplikasi Momity secara gratis
Becoming Momity
Misi kami adalah membantu wanita menjalani kehidupan yang lebih sehat dan bahagia dengan menghubungkan dunia dengan kecantikan dan kesehatan. Anda pada tahap umur berapa pun bisa untuk menjadi anggota Momity hanya dengan sekali klik!
Becoming Momity
Misi kami adalah membantu wanita menjalani kehidupan yang lebih sehat dan bahagia dengan menghubungkan dunia dengan kecantikan dan kesehatan. Anda pada tahap umur berapa pun bisa untuk menjadi anggota Momity hanya dengan sekali klik!